20 Januari 2025 | Literasi Syariah
Keberlanjutan atau sustainability telah menjadi isu global yang semakin mendesak. Banyak negara, organisasi, dan individu bekerja keras untuk menciptakan dunia yang lebih hijau dan ramah lingkungan. Namun, tahukah Anda bahwa konsep keberlanjutan sebenarnya telah lama ada dalam Islam?
Dalam aktivitas ekonomi, Islam memiliki tujuan materil (duniawi) dan akhirat (ukhrawi). Hal inilah yang membedakan Islam dengan sistem ekonomi lain yang hanya memandang kebahagiaan dari materil dan di dunia saja. Dari sisi lingkungan (environment), ekonomi syariah sangat memberi perhatian yang sangat mendalam terhadap upaya menjaga dan melestarikan lingkungan. Dalam banyak ayat, Allah Subhanahu Wa Ta’ Ala telah mengingatkan akan pentingnya menjaga lingkungan dan dampak kerusakan yang ditimbulkannya.
Tren Environment, Social, and Governance (ESG) di dunia semakin mengalami peningkatan. Di Asia sendiri setidaknya ada lebih dari 5.000 investor yang tertarik menanamkan dananya ke perusahaan-perusahaan yang mengedepankan prinsip berkelanjutan atau yang berbasis ESG.
Environmental, Social, and Governance (ESG) semakin menjadi fokus utama dalam ekosistem halal, termasuk perbankan syariah. ESG dalam konteks keuangan islam tidak hanya mengutamakan aspek keuntungan finansial, tetapi juga menekankan pentingnya keseimbangan antara kesejahteraan lingkungan, sosial, dan tata kelola yang adil.
Bagaimana Aplikasi ESG pada Perbankan Syariah?
Meski masih terbatas, namun upaya melaksanakan konsep ESG dalam ekosistem ekonomi syariah telah dilakukan pada berbagai sektor dan industri. Di sisi keuangan, pemerintah telah mengembangkan berbagai produk investasi yang relevan dengan aplikasi ESG yang antara lain tercermin pada penerbitan sukuk negara hijau, baik pada skala global maupun ritel
Sebagai bank syariah terbesar di Indonesia, BSI berfokus pada keberlanjutan dengan membangun kerangka kerja yang terdiri dari tiga pilar. Pertama, perbankan berkelanjutan melalui inisiatif produk baru. Kedua, operasi berkelanjutan dengan mengutamakan aspek green untuk mengurangi jejak karbon. Pilar ketiga, beyond banking yaitu melalui pemberdayaan masyarakat.
Inisiatif ESG berhasil membawa BSI untuk mendapatkan pangsa pasar baru dan membawa keuntungan besar bagi perusahaan. Salah satunya lewat penerbitan Sustainability Sukuk. Produk ini bertujuan mendukung proyek-proyek ramah lingkungan yang menjadi bagian dari upaya nasional.
Selain itu, BSI juga berperan aktif dalam mendukung transisi Indonesia menuju ekonomi rendah karbon melalui penerapan prinsip keberlanjutan dalam operasional dan pembiayaan. BSI mengoperasikan berbagai inisiatif hijau, termasuk pembangunan gedung berkonsep ramah lingkungan di Aceh, penggunaan 37 kendaraan listrik (EV), charging station, pemasangan 3 panel surya, dan pembangunan sport center yang berfokus pada efisiensi energi.