3 Juli 2024 | Berita
JAKARTA, 26 Juni 2024 — BSI International Expo 2024 yang digelar PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menjadi salah satu target untuk mengintensifkan literasi dan meningkatkan inklusi perbankan dan keuangan syariah. Dari seminar-seminar dan talkshow yang dilakukan sejak 20-23 Juni 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), diharapkan dapat membantu masyarakat meningkat pengetahuan tentang ekosistem syariah, dari mulai perbankan syariah, pendidikan dan produk-produl halal.
Wakil Direktur Utama BSI Bob Tyasika Ananta mengatakan literasi dan inklusi perbankan syariah masih menjadi tantangan untuk BSI dalam mengembangkan ekosistem halal di Indonesia. Mengutip survei OJK di tahun 2022, Bob menyebut inklusi perbankan syariah masih di angka 12,12% dan literasi perbankan syariah di angka 9,14%. Angka ini jauh tertinggal dibandingkan inklusi dan literasi perbankan secara umum yang berada di angka 85,1% dan 49,68%.
“Selain itu, ada ketidakcocokan antara supply and demand dalam Islamic financial. Di sisi supply, belum banyak layanan perbankan syariah yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku industri halal.Di sisi permintaan, masih banyak pelaku industri halal yang belum mengetahui produk dan layanan perbankan syariah,” kata Bob.
Sementara Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah (DEKS) Bank Indonesia Rifki Ismal menyambut baik acara BSI International Expo, yang disebutnya sebagai saudara kembar dari Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) yang rutin diselenggarakan oleh BI. Menurut Rifki, BI tidak bisa sendirian dalam mengembangkan ekonomi syariah di Indonesia dan membutuhkan kolaborasi dengan semua pihak yang terlibat pada industri perbankan syariah.
“Setidaknya ada 3 produk halal yang menjadi perhatian BI dalam mengembangkan ekosistem halal di Indonesia, yaitu halal food, pariwisata ramah muslim, dan fesyen halal. BI juga memberi banyak insentif kepada pembiayaan-pembiayaan yang pro syariah, padat karya, dan ramah lingkungan,” ucapnya.
Investasi untuk Anak Muda
Direktur Keuangan & Strategi BSI Ade Cahyo Nugroho yang juga mengisi seminar di BSI International Expo mengatakan investasi di BSI sangat mudah dan murah. Menurutnya investasi bisa mencegah anak muda dari jeratan pinjaman online (pinjol) illegal.
Cahyo mengatakan dengan investasi, anak muda bisa menjaga harta mereka dari inflasi. Cicil Emas BSI, lanjut Cahyo, dapat menjadi pilihan investasi yang mudah dan murah bagi anak muda. Dirinya menyebut BSI ingin mengajak anak muda untuk tidak hanya mengeluarkan uang untuk sesuatu yang konsumtif, tapi juga hal-hal yang bersifat jangka panjang dan bermanfaat.
“BSI menyediakan investasi sederhana, ada yang namanya Cicil Emas itu mulai dari Rp100 ribu per bulan,” ucapnya.
Peran Ziswaf untuk Ummat
Deputi 2 bidang Pendistribusian dan Pandayagunaan BAZNAS, Imdadun Rahmat menyebut BSI memiliki kontribusi besar dalam peningkatan perekonomian umat juga kesejahteraan Masyarakat, salah satunya lewat Zakat, Infak, Sedekah, dan Wakaf (Ziswaf). Di tahun 2023, BSI menyerahkan zakat Perusahaan dan zakat karyawan sebesar Rp222.770.769.087. Pada 2021, zakat perusahaan yang disalurkan oleh BSI mencapai Rp123,2 miliar. Kemudian meningkat menjadi Rp173,1 miliar pada 2022.
Menurut Imdadun, Ziswaf yang terkumpul sepenuhnya digunakan oleh Baznas untuk 2 hal penting, pertama adalah menaikkan kesejahteraan ummat dan kedua untuk pengembangan ekonomi ummat. Melalui Ziswaf, masyarakat yang belum sejahtera dapat tertolong dalam memenuhi keburuhan primer, kesehatan dan pendidikan dasar.
“Kedua bagaimana zakat bisa berkontribusi pada pengembanfan ekonomi umat, baik akses modal, produksi dan pemasaran. Zakat juga bisa menolong para pengusaha UMKM, khususnya mikro, pada 3 aspek tersebut. Ketika pengusaha kecil ini mulai tumbuh dan tidak mungkin mereka diberi zakat lagi tapi harus masuk ke perbankan syariah,” ucapnya.